Lingkungan
kelas yang literat adalah lingkungan kelas yang kaya dengan media kebahasaan
dan cetakan. Penataan isinya mungkin saja berbeda antara kelas satu dengan
kelas lainnya, bergantung pada kreativitas dan kemampuan masing-masing kelas.
Keterbatasan tempat tidak perlu menyurutkan dedikasi guru untuk menciptakan
lingkungan yang literat.
Lingkungan
yang literat diharapkan dapat menumbuhkan motivasi siswa dalam belajar
literasi. Motivasi merupakan kemauan seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi
merupakan bagiandalam seseorang yang menyebabkan untuk melakukan tindakan
tertentu dengan cara tertentu pula. Prosesnya berawal dari kekurangan atau
kebutuhan yang belum terpenuhi, kemudian timbul ketegangan dan ketegangan
itulah yang mendorong untuk bertindak mencapai kebutuhannya. Apabila siswa
dimotivasi dengan pengalaman yang bermakna dengan maksud tertentu, maka siswa
akan memiliki kesiapan yang baik dan prima untuk belajar. Di dalam konsep kelas
yang terpusat pada literasi, motivasi sangat diperlukan untuk menciptakan
pengalaman belajar yang bermakna, menumbuhkan sikap positif pada membaca dan
menulis, serta menarik perhatian dan keantusiasan untuk mencapai literat yang
lebuh tinggi.
Hal-hal yang dapat dikembangkan di
dalam kelas agar siswa memiliki keterampilan literat:
1.
Tulisan
di dalam kelas
Kelas
yang literat dapat ditunjukkan dengan banyaknya tulisan di dalam kelas. Tulisan
ini berupa nama siswa, alfabet/abjad di dinding, nama hari, nama bulan, nama
benda di dalam kelas, jadwal kegiatan kelas dll. Semakin banyak tulisan yang
diperkenalkan maka semakin banyak informasi yangg didapat siswa dalam belajar
literasi. Pengalaman dengan huruf dan kata yang diperoleh akan membantu mereka
dalam kegiatan membaca dan menulis. Contohnya: nama siswa yang ditempelkan pada
rak barang milik siswa. Tulisan yang terlihat akan diserap otak sebagai
informasi dan akan menempel dalam ingatan siswa karena mereka melihatnya setiap
hari. Dengan cara ini tanpa sadar, mereka akan banyak mengenal huruf atau
tulisan tanpa harus menghafal. Hal penting yang tidak bisa diabaikan adalah
guru mengajak siswa berpartisipasi aktif dan membuat suasana menyenangkan
selama kegiatan membaca dan menulis.
Gambar
tabel alfabet.
2.
Tabel
interaktif
Tabel
seperti kalender sangat bermanfaat untuk membantu siswa menambah kosakata. Nama
hari, bulan, dan penulisan angka dapat digunakan setiap hari dengan melibatkan
siswa. Misalnya siswa ditanya nama hari, tanggal dan bulan. Kegiatan ini dapat
dimulai oleh guru, namun setelah dilakukan berulang, siswa diberi kesempatan
untuk melakukannya secara bergiliran. Kegiatan menyebutkan waktu dapat
dikembangkan dengan bercerita apa yang telah dilakukan kemarin, dua hari
kemarin atau besok dll. Kegiatan seperti itu memberi gambaran pada siswa bahwa
ternyata setiap tulisan memiliki fungsi yang berbeda.
Tabel
gambar hewan dan buah beserta namanya
3.
Tulisan
yang Digunakan sebagai Alat Komunikasi Kelas
Siswa
diajak berdiskusi dengan menggunakan media yang ada di dalam kelas contohnya
membahas jadwal pelajaran karena dalam kegiatan sehari-hari dapat berubah jadwal. Membahas aturan kelas seharusnya disepakati
bersama agar menambah topik yang sangat kontekstual dan dekat dengan kehidupan
siwa. Saat terdapat siswa yang melanggar kesepakatan kelas, guru bisa
menunjukkan aturan yang telah dibuat di dinding dan disepakati bersama.
Contoh
aturan sebagai berikut
Contoh
daftar hadir mandiri
Contoh
daftar piket kelas
4.
Tulisan
Guru dan Siswa
Siswa
kelas sangat menyenangi pembicaraan yang berkaitan dengan diri mereka, hasil
karya yang digunakan sebagai bahan diskusi akan sangat memotivasi mereka untuk
kegiatan belajar dengan semangat. Contoh: hasil tulisan siswa di papan tulis
lalu di ceritakan sendiri oleh siswa
tersebut di depan kelas. Dengan kegiatan ini melatih siswa untuk
mengembangkan keterampilan menulis dan berbicara. Contoh media lain yang dapat
digunakan untuk mengembangkan dua keterampilan tersebut adalah jawaban siswa
yang ditulis guru, cerita yang dihasilkan bersama dll.
Contoh tulisan
guru
dan siswa.
5.
Pajangan
Karya Siswa
Setiap karya siswa yang dipajang memberi
motivasi kepada siswa untuk terus berkarya menghasilkan karya yang lebih baik
lagi. Pajangan perlu diganti apabila topik yang dibahas sudah selesai. Media
yang dapat dipajangkan oleh guru dapat dicontohkan sebagai berikut
1.1 puisi 1.2
IPA
1.3 daftar pertanyaan 1.4
anatomi
6. Perpustakaan kelas
Perpustakaan
kelas dibuat dengan tujuan menunjang kegiatan membaca mandiri. Isinya berupa
buku-buku cerita atau bahan cetakan lainnya, seperti koran atau majalah anak-anak
yang disesuaikan dengan minat, usia, dan kemampuan membaca. Untuk mengembangkan
konsep anak sebagai pembaca dan penulis, dalam perpustakaan perlu dimasukkan
buku-buku atau tulisan yang sudah dipublikasikan oleh siswa sendiri.
Perpustakaan kelas sebaiknya diatur agar tempatnya menyenangkan sehingga siswa
tergugah untuk membaca. Program membaca perlu didesain untuk menciptakan budaya
membaca. Pembiasaan membaca dapat dilakukan sesuai kebutuhan, seperti :
a. Membaca
pada saat pertemuaan awal setiap hari selama 10-15 menit,
b. Membaca
setelah jam istirahat selama 10-15 menit, dan
c. Membaca
setelah menyelesaikan tugas.
Tempat
membaca, menulis, diskusi, dan pajangan merupakan sarana untuk berkarya. Jadi
alangkah baiknya jika di dalam kelas terdapat pojok menulis yang dilengkapi
dengan alat tulis untuk memberikan
kesempatan kepada siswa menuangkan idenya lewat tulisan.
7. Sikap guru
Guru
yang antusias menyikapi aktivitas membaca dan menulis siswa secara positif
sangat mempengaruhi keberhasilan siswa. Demikian juga dengan guru yang percaya
bahwa siswanya dapat belajar dan berbagi pengalaman dengan temannya. Sikap guru
hendaknya menumbuhkan harapan bagi siswa untuk mencapai keberhasilan.
8. Partisipasi orang tua
Guru
yang mengkomunikasikan pekerjaan siswa kepada orang tuanya termasuk guru yang
mempertahankan tingkat motivasi siswa yang tinggi untuk belajar. Melalui
komunikasi seperti itu orang tua akan mengetahui pentingnya dukungan mereka
terhadap keberhasilan siswa dalam mambaca dan menulis. Orang tua juga dapat
berperan sebagai bagian dari pembaca yang membantu pemahaman membaca
putra-putrinya. Alternatif lain untuk mengajak orang tua berpartisipasi adalah
dengan meminta mereka membacakan buku di dalam kelas secara bergiliran. Tujuan
ini adalah selain orang tua merasa terlibat dalam program literasi, para siswa
akan merasa didukung oleh orang tuanya.
0 komentar:
Posting Komentar