Pages - Menu
▼
Pages - Menu
▼
Senin, 06 Juni 2016
Sabtu, 04 Juni 2016
Manajemen Kesiswaan SD
1. Perencanan
Peserta Didik
Perencanaan
peserta didik berhubungan langsung dengan kegiatan penerimaan dan proses
pencatatan atau dokumentasi data pribadi siswa, yang kemudian tidak dapat
dilepaskan kaitannya dengan pencatatan atau dokumentasi data hasil belajar dan
aspek-aspek lain yang diperlukan dalam kegiatan kurikuler dan ko-kurikuler.
Langkah-langkah
dalam perencanaan peserta didik meliputi beberapa kegiatan, diantaranya adalah
sebagai berikut.
a.
Analisis kebutuhan
peserta didik
Yaitu
penetapan siswa yang dibutuhkan oleh lembaga pendidikan yang meliputi.
1.
Merencanakan
jumlah peserta didik yang akan diterima dengan pertimbangan daya tampung
kelas/jumlah kelas yang tersedia, serta pertimbangan rasio murid dan guru.
2.
Menyusun program
kegiatan kesiswaan yaitu visi dan misi sekolah, minat dan bakat siswa, sarana
dan prasarana yang ada, anggaran yang tersedia dan tenaga kependidikan yang
tersedia.
b.
Rekruitmen
peserta didik.
Rekruitmen
peserta didik pada hakikatnya merupakan proses oencarian, menentukan peserta
didik yang nantinya akan menjadi peserta didik di lembaga sekolah yang
bersangkutan. Langkah-langkah dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut.
1.
Membentuk
panitia penerimaan peserta didik baru yang meliputi semua unsur guru, tenaga TU
dan dewan sekolah/komite sekolah.
2.
Pembuatan dan
pemasangan pengumuman penerimaan siswa baru yang dilakukan secara terbuka.
c.
Seleksi peserta
didik.
Merupakan kegiatan pemilihan calon peserta didik
untuk menentukan diterima atau tidaknya calon peserta didik menjadi peserta
didik di lembaga pendidikan berdasarkan ketentuan yang berlaku. Adapun
cara-cara seleksi yang dapat digunakan adalah.
1.
Melalui
tes/tujuan yaitu tes psikotest tes jasmani, tes kesehatan, tes akademik, atau
tes keteramplan.
2.
Melalui
penelusuran bakat kemampuan, biasanya berdasarkan pada prestasi yang diraih
oleh calon peserta didik dalam bidang olahraga atau kesenian.
3.
Berdasarkan
nilai STTB atau nilai UN.
d.
Orientasi
Merupakan
kegiatan mengenalkan situasi dan kondisi lembaga pendidikan tempat peserta
didik menempuh pendidikan. Tujuannya adalah agar siswa mengerti dan mentaati
peraturan yang berlaku di sekolah, agar peserta didik dapat aktif dalam
kegiatan yang diselenggarakan sekolah, dan siap menghadapi lingkungan baru
secara fisik, mental, dan emosional.
e.
Penempatan
peserta didik
Penempatan
peserta didik (pembagian kelas) yaitu kegiatan pengelompokanpeserta didik yang
dilakukan dengan sistem kelas, pengelompokan peserta didik dapat dilakukan
berdasarkan kesamaan yang ada pada peserta didik.yaitu jenis kelamin dan umur.
Selain itu juga ada pengelompokan berdasarkan perbedaan yang ada pada individu
siswa seperti bakat, minat, dan kemampuan.
f.
Pencatatan dan
pelaporan
Pencatatan dan
pelaporan peserta didik dimulai sejak peserta didik diterima di sekolah sampai
dengan tamat atau meninggalkan sekolah. Tujuan pencatatan ini dilakukan agar lembaga
mampu melakukan bmbingan yangoptimal pada peserta didik. Sedangkan pelaporan
dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab lembaga dalam perkembangan peserta
didik di sebuah lembaga. Adapun pencatatan yang diperlukan untuk mendukung data
mengenai siswa adalah (1) buku induks siswa, (2) buku klapper, (3) daftar
presensi, (4) daftar catatan pribadi peserta didik berisi data setiap peserta
didik beserta riwayat keluarga.
2.Pembinaan
Peserta Didik
Langkah kedua dalam manajemen peserta
didik adalah pembinaan terhadap peserta didik yang meliputi layanan-layanan
khusus yang menunjang manjemen peserta didik.
Layanan-layanan yang dibutuhkan peserta didik di sekolah
meliputi:
a.
Layanan
bimbingan dan konseling
Layanan BK merupakan proses pemberian bantuan
terhadap siswa agar perkembangannya
optimal sehingga anak didik bisa mengarahkan dirinya dalam bertindak dan
bersikap sesuai dengan tuntutan data situasi lingkungan sekolah, keluarga dan
masyarakat.
b.
Layanan
perpustakaan
Diperlukan untuk memberikan layanan dalam menunjang
pross pembelajaran di sekolah, melayani informasi yang dibutuhkan serta memberikan
layanan rekreatif melalui koleksi bahan pustaka.
c.
Layanan katin
Kantin diperlukan ditia sekolah agar kebutuhan anak
terhadap makanan yang bersih, bergizi dan higenis bagi anak sehingga kesehatan
anak terjamin selama di sekolah. Peranan lain adanya kantin didalam sekolah
anank didik tidak berkeliaran mencari makanan dan tidak harus keluar dari
lingkungan sekolah.
d.
Layanan
kesehatan
Sasaran utama UKS untuk meningkatkan atau membina
kesehatan siswa dan lingkunagan hidupnya. Prgram UKS sebagai berikut (1)
mencapai ligkungan hidup yang sehat, (2) pendidikan kesehatan, (3) pemeliharaan
kesehatan di sekolah.
e.
Layanan
transportasi
Sarana transportasi bagi pesta didik sebagai
penunjang untuk kelancaran proses belajar mengajar, biasannya layanan
transportasi diperlukan bagi peserta didik ditingakt persekoah dan pendidikan
dasar.
f.
Layanan asmara
Bagi siswa layanan asmara sangat berguna untuk
mereka yang jauh dari keluarga sehingga membutuhakn tempat tinggal yang nyaman
untuk mereka beristirahat.
3.Evaluasi
kegiatan peserta didik
Menurut Wand dan Brown (dalam Syaiful
Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 2002;57), evaluasi adalah suatu tindakan atau
suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. Evaluasihasil peseta didik
berarti kegiatn menilai proses dan hasil belajar siswa baik yang berupa
kegiatan kurikuler, ko-kurikuler, maupun ekstrakuikuler.
Penilaian hasil belajar bertujuan untuk
melihat kemajuan belajar peserta didik dalam hal penguasaan materi pengajaran
yang telah dipelajarinnya sesuai dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
Pasaribu dan Simanjutuk (dalam Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain,2002;58),
menyatakan bahwa:
1.
Tujuan umum dan
evaluasi peserta didik:
Ø Mengumpulakan data-data yang membuktikan taraf
kemajuan peserta didik dalam mencapai tujuan yang diharapkan.
Ø Memungkinkan pendidik/guru menilai
aktifitas/pengalaman yang didapat
Ø Menila metode mengajar yang digunakan
2.
Tujuan khusus
dari evalusi peserta didik adalah:
Ø Mengrangsang kegiatan pesrta didik
Ø Menemukan sebab-sebab kemajuan atau kegagalan
belajar peserta didik
Ø Memberiakan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan,
perkembangan dan bakat siswa yang bersangkan
Ø Untuk memperbaiki mutu pembelajaran/cara belajar dan
metode mengajar.
Berdasarkan tujuan penilaian hasil
belajar tersebut, ada beberapa fungsi penilaian yang dapat dikemkakan antara
lain:
1.
Fungsi selektif
Dengan mengadakan evaluasi, guru mempunyai cara
untuk mengadakan seleksi atau penilaian terhadap peserta didinya. Evaluasi
dalam hal ini bertujuan untuk: memilih peserta ddik yang dapat diterima di
sekolah tertentu, memilih peserta didik yang dapat naik kelas atau tigkat
berikutnya, memilih siswa yang seharusnya mendapat beasiswa, memilih siswa yang
sudah berhak meninggalkan sekolah, dan sebagainya.
2.
Fungsi
diagnostik
Apabila alat yang digunakan dalam evaluasi cukup
memenuhi persyaratan, dengan melihat hasilnya guru akan dapat mengetahui
kelemahan peserta didik, sehingga lebih mudah untuk mencarai cara megatasinnya.
3.
Fungsi
penempatan
Pendejatan yang lebih bersifat melayani perbedaan
kemampuan peserta didik adalah pengajaran secara kelompok. Untuk dapat
menentukan dengan pasti di kelompok mana seorang peserta didik harus
ditempatkan.
4.
Fungsi
pengukuran keberhasilan program
Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh
mana suatu program berhasil diterapan. Secara garis besar ada dua macam alat
evaluai, yaitu tes dan non tes, dalam penggunaan alat evaluasi yang berupa tes,
hendaknya guru membiasakan diri tidak hanya mengguanakn tes obyektif saja
tetapi juga diimbangi dengan tes uraian. Tes penilaian yang komperhensif
terhadap seorang individu atau
keseluruhan usaha evaluasi program
Dalam suatu kelas, tes mempunyai fungsi
ganda, yaitu untuk mengukur keberhasilan peseta didk dan untuk mengukur
keberhasilan program pengajaran. Ditinjau dari segi kegunaan untuk mengukur
keberhasilan peseta didik, ada tiga jenis tes, yaitu:
1.
Tes diagnostik
Tes diagnostik adalah
tes yang digunakan untuk mengetahui kelmahan-kelemahan peserta didik sehingga
berdasarkan kelemahan tersebut dapat dilakukan pemberian perlakuan yang tepat.
Kedudukan diagnostik adalah dalam menemukan letak kesulitan belajar peseta
didik dan menentukan kemungkinan cara mengatasinya dengan memperhitungkan
faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar.
2.
Tes formatif
Tes formatif atau evaluasi formatif dimaksudkan
untuk mengetahui sejauh mana peserta didik telah terbentuk setelah mengikuti
suatu program tertentu. Jenis penlaian ini juga berfungsi untuk memperbaiki
proses belajar mengajar.
3.
Tes sumatif
Tes sumatif atau evaluasi sumatif dilaksanakan
setelah berakhir pemberian sekelompok program atau pokok bahasa. Jenis
penilaian ini berfugsi untuk menentukan
angka kemajuan hasil belajar peserta didik.
Adapaun
tujuan pengajaran ramedial adalah;
·
Secara umum
pengajaran remedial bertujuan agar peserta didik yang mengalami kesulitan
belajar dapat mencapai prestasi belajar yang diharapkan melalui proses
penyembuhan atau perbaikan, baik dalam segi kepribadian peserta didik maupun
segi proses belajar mengajar .
·
Secara kusus
pengajaran remdial bertujuan agar peserta didi:
ü Memahami dirinya sendiri, hal ini menyangkut prestai
belajarnya dari segi kekuatan kelemahan, jenis dan sifat kesulitannya.
ü Dapat mengubah/memperbaiki cara-cara belajar ke arah
yang lebih sesuai dengan kesulitan yang dihadapinya
ü Dapat memilh materi dan fasilitas belajar secara
tepat
ü Dapat mengatasi hambatan belajar yang menjadi latar
belakang kesulitannya
ü Dapat mengembangkan sikap-sikap dan kebiasaan yang
baru yang dapat mendorong tercapainya yang lebih baik
ü Dapat melaksanakan tugas-tugas belajar yang
diberikan
Pengajaran remedial merupakan salah satu
tahapan kegiatan utama dalam keseluruhan kerangka pola layanan bimbingan
belajar, serta merupakan rangkaian kegiatan lanjutan yang logis dari usaha
diagnstik kesulitan belajar. Adapun langkah-langkah dalam pengajaran remedial,
antara lain:
·
Mempelajari
kembali kasus dan permasalahannya
·
Menentukan
alternatif pilihan tindakan
·
Melaksanakan
layanan bimbingan dan penyuluhan/psikoterapi
·
Melaksanakan
pengajaran remedial
·
Mengadakan
pengukuran prestasi belajar kembali
·
Mengadakan
re-evaluasi dan re-diagnostik
Ada dua strategi yang bisa dilakukan
dalam pengajaran remedial, yaitu:
a.
Strategi dan
pendekatan pengajaran yang bersifat kuratif.
Tindakan ini dapat dikatakan kuratif apabila
dilakukan setelah selesai program pembelajaran utama diselengarakan. Hal ini
dilakukan atas dasar bahwa ada sorang atau beberapa orang atau keseluruhan
peserta didik dapat dipandang tidak mampu menyelesaikan program proses be;ajar
mengajar yang bersangkutan secara sempurna sesuai dengan kriteria keberhasilan
yang telah ditetapkan. Pendekatan pengajaran yang dapat ditrapkan, antara lai:
1)
Pengulangan,
dapat dilakukan pada setiap akhir jam pertemuan, pada setiap akhir unit (satuan
bahan) pelajaran tertentu, dan pada akhir setiap satuan program studi(triwulan,
semester, tahunan). Pelaksanaan layanan pengajaran remedial ini dapat diberikan
dan diorganisasikan dengan cara:
·
Perorangan
(individual), apabila peserta didik yang memerlukan bantuan jumlahnya terbatas.
·
Kelompo
(per-group), apabila terdapat sejumlah peserta didik yang mempunyai jenis/sifat
kesalahan atau kesulitan bersama, bahkan bisa juga terjadi dalam bidang studi
tertentu dialami oleh peserta didik dalam satu kelas secara keseluruhan.
Waktu dan cara
pelaksanaannya dapat diatur sedemikian rupa sesuai dengan situasi dan kondisi
yang ada, seperti contoh di bawah ini:
(a)
Dadakan pada jam
pertemuan kelas biasa, apabila sebagian atau seluruh anggota kelas mengalami
kesulitan yang serupa, dengan cara: (1). Bahan pelajaran dipresentasikan
kembali dengan penjelasannya, (2). Diadakan latihan/ penugasan/soal kembali
yang bentuknya sejenis dengan tugas soal terdahulu, (3). Diadakan pengukuran
dan penilaian kembali untuk mendektei hasil peningkatannya ke arah kriteria
keberhaslan yang dihadapkan.
(b)
Diadakan di luar
jam pertemuan biasa, dengan cara:
·
Diadakan jam pelajaran
tambahan pdada hari, jam, tempat
tertentu apabila yang mengalami kesulitan hanya seorang/sejumlah peserta
didik tertentu
·
Diberikan
kembali dalam bentuk pekerjaan rumah dengan diperiksa kembali oleh guru hasil
pekerjaannya.
(c)
Diadakan kelas
remedial (khusus bagi peseta didik) yang mengalami kesulitan belajar tertentu,
dengan cara:
·
Peserta didik
lain belajar dalam kelas biasa, sedangkan untuk peserta didik tertentu dengan
mendapat bimbingan khusus dari guru yang sama atau guru yang telah ditunjuk
sampai yang bersangkutan mencapai tingkat penguasaan tertentu sehingga dapat
bersama-sama lagi dengan teman kelasnya
·
Diadakan ulangan
secara total, apabila bersangkutan prestasinya sangat jauh dari batas kriteria
keberhasilan minimal dalam hampir keseuruhan program (bidang stadi), secara
konvesional disebut dengan tinggal kelas.
2)
Pengayaan dan
pengukuhan
Layanan
pengayaan ditujukan kepada peserta didik yang mengalami kesulitan belajar
ringan.
Materi
program pengayaan dalam ha ini dapat bersifat:
·
Ekuivalen (horizontal)
dengan PBM utama, sehingga bobot nilainya dapat diperhitungkan oleh peserta
didik yang bersangkutan
·
Suplementer saja
terhadap program PBM utama, dengan tidak menambah bobot nilai tertentu yang
penting dapat meningkatkan penguasaan pngetahuan atau ketrampilan bagi peserta
didik yang relatif lemah, dan memberikan dorongan serta kesibukan bagi peserta
didik yang cepat belajar untuk mengisi kelebihan waktunya dibanding dengan
temna lainnya.
Teknik pelaksanaannya dapat dengan cara
:
·
Berupa
tugas/soal pekerjaan rumah bagi peserta didik yang lambat belajar
·
Berupa
tugas/soal yang dikerjakan di kelas pada jam pelajaran tersebut juga (sementara
peserta didik yang lain mengerjakan program PBM utama) bagi peserta didik yang
cepat belajar
3)
percepatan
alternatif lain adalah memeberikan layanan kepada
kasus berbakat tetapi menunjukkan kesulitan psikososial tau ego-emosional,
dengan jalan mengadakan akselerasi atau promosi kepda program PBM utama
berikutnya yang lebih tinggi.
Ada dua kemungkinan pelaksanaannya, antara lain:
·
promosi penuh
setatus akademisnya ke tinggkat yang lebih tinggi sebatas kemungkinannya,
apabila peserta didik menunjukkan keunggulan yang enyeluruh dari bidang stadi
yang ditempuhnya dengan luar biasa (dilakukan dengan palacement test dari tingkat yang akan ia masuki)
·
maju
berkelanjutan (continus progress)
tidak diartikan sebagai promosi status akademisnya scara keseluruhan
b.
Strategi dan
pendekatan pengajaran yang bersifat preventif.
Teknik layanan pengajaran yang digunakan adalah:
·
Layaan kepada kelompok
belajar homogin
·
Layanan
pengajaran individual
·
Layanan
pngajaran secara kelomok dengan dilengkapi kelas khusus remedial dan pengayaan
c.
Strategi dan
pendekatan pengajaran yang bersifat pegembangan
Dalam pengajaran remedial diperlukan adnaya pengorganisasian
proses belajar mengajar yang sistematis dalam bentuk sistem pengajaram
berprograma, sistem pengajaran modul. Sasaran utama dari strategi ini adalah agar
peseta didikbdapat segera mengatasi hambatan atau keuitan yang mungkin
dialaminya slama melaksanakan kegiatan belajar mngajar.
Dengan mengacu pada beberapa urain diatas maka
terdapat beberapa mtode yang dapat digunakan dalam pelaksananaan pengajaran
remedial anatar lain:
·
Metode pemberian
tugas
·
Metode diskusi
·
Metode tanya
jawab
·
Metode kerja
kelompok
·
Metode tutor
teman sebaya
d.
pengajaran
individual
3). Program pengayaan
Kegiatan pengayan adalah kegiatan yang
diberikan kepada peserta didik kelompok cepat sehingga peserta didik tersebut
menjadi lebih karya pengetahuan dan keterampilannya atau lebih mendalami bahan
pelajaran yang sedang mereka pelajari. Tujuan dari kegiatan pengayaan adalah
agar peserta didik yang sudah menguasai bahan pelajaran lebih dahuu dari
teman-temannya tidak berhenti perkembangannya, dengan mengisi waktu
kelebihannya dengan melakukan kegiatan lain. Strategi kegiatan pengayaandapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu:
·
Kegiatan
pengayaan yang berhubungan dengan topik modul pokok
·
Kegiatan
pengayaan yang tidak berhubungan dengan topik modul pokok
Kegiatan pengayaan untuk dapat efektif mencapai
tujuan, maka perlu diadakan kegiatan penilaian, melalui dua cara, yaitu:
·
Digabungkan
dengan nilai modul pokok, dihitung dalam satuan kredit atau bobot tertentu
·
Dipisahkan dari
nilai pokok sehingga terdapat dua nilai
Puisi Inspiratif
Bukan Tentang Ataupun Karena
Bukan tentang kalah ataupun menang
bukan tentang ya ataupun tidak
bukan tentang benar ataupun salah
tapi tentang ada atau tidak
Ini bukan tentang cinta ataupun benci
bukan tentang jauh ataupun dekat
bukan tentang sama ataupun berbeda
tapi tentang mengerti ataupun keacuhan
bukan karena sekarang ataupun besok
bukan karena kapan ataupun dimana
bukan karena apa ataupun bagaimana
tapi karena mengapa dan siapa
bukan karena hidup ataupun mati
bukan karena kaya ataupun miskin
bukan karena normal ataupun cacat
Tapi karena sendiri atau berkelompok
Tapi tentang sunyi ataupun ramai
dan tentang senyum dan tawa
Tentang perih dan derita ataupun senyum dan tawa
tentang perjalanan menjadi lebih dewasa
dan menjadi diri sendiri yang sempurna
sempurna dalam manusia yang tak akan sempurna
Kata Bijak
- Cinta sejati tidak harus berarti menyatu, terkadang cinta sejati itu terpisah namun tak ada yang berubah
- Tanda kedewasaan adalah ketika seseorang menyakitimu dan kamu mencoba memahami situasi mereka daripada balik menyakiti mereka
- Temukanlah cinta dengan hati bukan dengan mata
- Seseorang yang benar-benar mencintaimu takkan pernah membuatmu pergi seberat apapun situasinya
- Jika sesuatu menantangmu, mengujimu, dan membuatmu terjatuh, percayalah itulah yang akan membuatmu menjadi apa yang kamu inginkan
- Jangan pernah menangis untuk seseorang yang menyakitimu. Tersenyumlah dan katakan "terima kasih" karena dia telah memberimu kesempatan untuk menemukan seseorang yang lebih baik
- Aku akhirnya mengerti bahwa cinta adalah kepedulian atas kebahagiaan orang lain yang jauh lebih berarti daripada kebahagiaanku sendiri
- Ketika kamu telah menemukan cinta sejati, jangan berniat untuk menemukannya lagi. Peluk dan genggamlah ia selama kamu masih memilikinya
- Saling memahami adalah ketika kalian saling menceritakan segala sesuatu tanpa rahasia dan tanpa kebohongan
- Cinta sejati itu mirip dengan hantu. Setiap orang membicarakannya namun hanya sedikit yang pernah menyaksikannya
- Terkadang dua orang harus berpisah untuk menyadari betapa indahnya kebersamaan diantara mereka
- Jika kamu mencintai dua orang dalam waktu yang sama, maka pilihlah orang kedua karena jika kamu benar-benar mencintai orang yang pertama, kamu tidak mungkin jatuh cinta pada orang kedua
- Ku akan menjadi alasan kenapa kamu tersenyum, menemanimu ketika tak ada yang mau bersamamu, dan menghapus setiap tetesan air mata yang kau jatuhkan. Karena aku ada untuk menjadi bagian dari sejarah hidupmu.
Kamis, 26 Mei 2016
Hakikat Membaca Kreatif
Pengertian membaca kreatif
Menurut Tarigan (1984), maksud kegiatan membaca
menyatakan bahwa ada 2 tujuan membaca yaitu tujuan behavioral dan tujuan
ekspresif.
Tujuan behavioral diarahkan pada
kegiatan membaca untuk :
1.
Memahami makna kata;
2.
Keterampilan studi;
3.
Pemahaman.
Kemudian tujuan ekspresif terkandung
dalam kegiatan :
1.
Membaca pengarahan diri;
2.
Membaca interpretatif;
3.
Membaca kreatif.
Membaca kreatif bertujuan agar membaca
terampil berkreasi dalam hal-hal dramatisasi, interpretasi lisan atau musik,
narasi pribadi, ekspresi tulis, dan ekspresi visual.
Harras
dan Sulistianingsih (1997-1998), dengan mengutip dari
dictionary of reading, menuliskan bahwa membaca kreatif merupakan
proses membaca untuk mendapatkan nilai tambah dari pengetahuan yang baru, yang
terdapat dalam bacaan dengan cara mengidentifikasi ide-ide yang menonjol atau
mengkombinasikan pengetahuan sebelumnya yang pernah didapatkan pembaca.
Membaca kreatif dikemukakan oleh Moorman
& Ram (1994), “creative reading is the task of reading applied to text
containing concepts which are new to the reader”. Dikatakan dalam batasan
tersebut bahwa membaca kreatif adalah tugas membaca yang diterapkan
pada teks-teks yang mengandung konsep-konsep baru bagi pembaca. Jika dikaitkan
dengan kemampuan membaca kreatif menurut Nurhadi (1987), batasan ini antara
lain berkenaan dengaqn kemampuan pembaca membaca buku baru, kemudian mampu menulis resensi atas buku
tersebut.
Karakteristik membaca kreatif secara
lengkap dikemukakan oleh Nurhadi (1987) sebagai berikut :
a. Kegiatan
membaca kreatif tidak berhenti saat pembaca menutup buku.
b. Mampu
menerapkan hasilnya untuk kepentingan hidup sehari-hari.
c. Munculnya
perubahan sikap dan tingkah laku setelah proses membaca.
d. Hasil
membacanya berlangsung sepanjang masa.
e. Mampu
menilai secara kritis dan kreatif bahan-bahan bacaan.
f. Mampu
memecahkan masalah kehidupan sehari-hari berdasarkan hasil bacanya.
Selanjutnya, Nurhadi (1987) menuliskan mahwa kemampuan
membaca kreatif meliputi :
a. Kemampuan
membuat ringkasan.
b. Kemampuan
membuat kerangka bacaan.
c. Kemampuan
menyusun resensi.
d. Kemampuan
menerapkan isi bacaan dalam konteks sehari-hari
e. Kemampuan
buat essai balikan.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat dikatakan
bahwa bembaca kreatif mampu menarik kesimpulan dari fakta yang dibacanya.
Selain itu, membaca kereatif juga mampu melanjutkan pemikiran penulis dalam
bentuk menyusun resensi, menerapkan hasil bacanya dalam kehidupan sehari-hari,
dan mampu menulis essai balikan atas bacaan yang telah dibacanya.
PENERAPAN
METODE MEMBACA KREATIF
A.
Menarik kesimpulan dari fakta yang
dibaca.
Dikatakan
bahwa membaca kreatif merupakan teknik membaca untuk mendapatkan nilai tambah
dari pengetahuan yang baru, yang terdapat dalam bacaan dengan cara
mengidentifikasi ide-ide yang menonjol. Pembaca kretif harus mampu menemukan
ide-ide penting dalam bacaan, yang berupa fakta. Setelah menemukan fakta-fakta
tersebut, tindak lanjut pengungkapannya pembaca mampu membuat ringkasan atau
mampu membuat kerangka bacaan.
B.
Melanjutkan pemikiran penulis.
Berdasarkan ciri-ciri
membaca kreatif maka kita akan diajak untuk mempelajari kemampuan menulis
resenssi, kemampuan menerapkan hasil bacaan dalam konteks sehari-hari, dan
mampu membuat esai balikan