Pages - Menu

Pages - Menu

Rabu, 18 Mei 2016

Kelas yang Literat


Kelas yang Literat
Lingkungan kelas yang literat adalah lingkungan kelas yang kaya dengan media kebahasaan dan cetakan. Penataan isinya mungkin saja berbeda antara kelas satu dengan kelas lainnya, bergantung pada kreativitas dan kemampuan masing-masing kelas. Keterbatasan tempat tidak perlu menyurutkan dedikasi guru untuk menciptakan lingkungan yang literat.
Lingkungan yang literat diharapkan dapat menumbuhkan motivasi siswa dalam belajar literasi. Motivasi merupakan kemauan seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi merupakan bagiandalam seseorang yang menyebabkan untuk melakukan tindakan tertentu dengan cara tertentu pula. Prosesnya berawal dari kekurangan atau kebutuhan yang belum terpenuhi, kemudian timbul ketegangan dan ketegangan itulah yang mendorong untuk bertindak mencapai kebutuhannya. Apabila siswa dimotivasi dengan pengalaman yang bermakna dengan maksud tertentu, maka siswa akan memiliki kesiapan yang baik dan prima untuk belajar. Di dalam konsep kelas yang terpusat pada literasi, motivasi sangat diperlukan untuk menciptakan pengalaman belajar yang bermakna, menumbuhkan sikap positif pada membaca dan menulis, serta menarik perhatian dan keantusiasan untuk mencapai literat yang lebuh tinggi.
Hal-hal yang dapat dikembangkan di dalam kelas agar siswa memiliki keterampilan literat:
1.      Tulisan di dalam kelas
Kelas yang literat dapat ditunjukkan dengan banyaknya tulisan di dalam kelas. Tulisan ini berupa nama siswa, alfabet/abjad di dinding, nama hari, nama bulan, nama benda di dalam kelas, jadwal kegiatan kelas dll. Semakin banyak tulisan yang diperkenalkan maka semakin banyak informasi yangg didapat siswa dalam belajar literasi. Pengalaman dengan huruf dan kata yang diperoleh akan membantu mereka dalam kegiatan membaca dan menulis. Contohnya: nama siswa yang ditempelkan pada rak barang milik siswa. Tulisan yang terlihat akan diserap otak sebagai informasi dan akan menempel dalam ingatan siswa karena mereka melihatnya setiap hari. Dengan cara ini tanpa sadar, mereka akan banyak mengenal huruf atau tulisan tanpa harus menghafal. Hal penting yang tidak bisa diabaikan adalah guru mengajak siswa berpartisipasi aktif dan membuat suasana menyenangkan selama kegiatan membaca dan menulis.
Gambar tabel alfabet.
2.      Tabel interaktif
Tabel seperti kalender sangat bermanfaat untuk membantu siswa menambah kosakata. Nama hari, bulan, dan penulisan angka dapat digunakan setiap hari dengan melibatkan siswa. Misalnya siswa ditanya nama hari, tanggal dan bulan. Kegiatan ini dapat dimulai oleh guru, namun setelah dilakukan berulang, siswa diberi kesempatan untuk melakukannya secara bergiliran. Kegiatan menyebutkan waktu dapat dikembangkan dengan bercerita apa yang telah dilakukan kemarin, dua hari kemarin atau besok dll. Kegiatan seperti itu memberi gambaran pada siswa bahwa ternyata setiap tulisan memiliki fungsi yang berbeda.
Tabel gambar hewan dan buah beserta namanya

3.      Tulisan yang Digunakan sebagai Alat Komunikasi Kelas
Siswa diajak berdiskusi dengan menggunakan media yang ada di dalam kelas contohnya membahas jadwal pelajaran karena dalam kegiatan sehari-hari dapat berubah jadwal.  Membahas aturan kelas seharusnya disepakati bersama agar menambah topik yang sangat kontekstual dan dekat dengan kehidupan siwa. Saat terdapat siswa yang melanggar kesepakatan kelas, guru bisa menunjukkan aturan yang telah dibuat di dinding dan disepakati bersama.




Contoh aturan sebagai berikut
Contoh daftar hadir mandiri
Contoh daftar piket kelas



4.      Tulisan Guru dan Siswa
Siswa kelas sangat menyenangi pembicaraan yang berkaitan dengan diri mereka, hasil karya yang digunakan sebagai bahan diskusi akan sangat memotivasi mereka untuk kegiatan belajar dengan semangat. Contoh: hasil tulisan siswa di papan tulis lalu di ceritakan sendiri oleh siswa  tersebut di depan kelas. Dengan kegiatan ini melatih siswa untuk mengembangkan keterampilan menulis dan berbicara. Contoh media lain yang dapat digunakan untuk mengembangkan dua keterampilan tersebut adalah jawaban siswa yang ditulis guru, cerita yang dihasilkan bersama dll.

Contoh  tulisan guru dan siswa.





5.      Pajangan Karya Siswa
 Setiap karya siswa yang dipajang memberi motivasi kepada siswa untuk terus berkarya menghasilkan karya yang lebih baik lagi. Pajangan perlu diganti apabila topik yang dibahas sudah selesai. Media yang dapat dipajangkan oleh guru dapat dicontohkan sebagai berikut
                        1.1 puisi                                                           1.2 IPA
                        1.3 daftar pertanyaan                                      1.4 anatomi




6. Perpustakaan kelas
Perpustakaan kelas dibuat dengan tujuan menunjang kegiatan membaca mandiri. Isinya berupa buku-buku cerita atau bahan cetakan lainnya, seperti koran atau majalah anak-anak yang disesuaikan dengan minat, usia, dan kemampuan membaca. Untuk mengembangkan konsep anak sebagai pembaca dan penulis, dalam perpustakaan perlu dimasukkan buku-buku atau tulisan yang sudah dipublikasikan oleh siswa sendiri. Perpustakaan kelas sebaiknya diatur agar tempatnya menyenangkan sehingga siswa tergugah untuk membaca. Program membaca perlu didesain untuk menciptakan budaya membaca. Pembiasaan membaca dapat dilakukan sesuai kebutuhan, seperti :
a.       Membaca pada saat pertemuaan awal setiap hari selama 10-15 menit,
b.      Membaca setelah jam istirahat selama 10-15 menit, dan
c.       Membaca setelah menyelesaikan tugas.
Tempat membaca, menulis, diskusi, dan pajangan merupakan sarana untuk berkarya. Jadi alangkah baiknya jika di dalam kelas terdapat pojok menulis yang dilengkapi dengan alat tulis  untuk memberikan kesempatan kepada siswa menuangkan idenya lewat tulisan.
7. Sikap guru
Guru yang antusias menyikapi aktivitas membaca dan menulis siswa secara positif sangat mempengaruhi keberhasilan siswa. Demikian juga dengan guru yang percaya bahwa siswanya dapat belajar dan berbagi pengalaman dengan temannya. Sikap guru hendaknya menumbuhkan harapan bagi siswa untuk mencapai keberhasilan.  
8. Partisipasi orang tua

Guru yang mengkomunikasikan pekerjaan siswa kepada orang tuanya termasuk guru yang mempertahankan tingkat motivasi siswa yang tinggi untuk belajar. Melalui komunikasi seperti itu orang tua akan mengetahui pentingnya dukungan mereka terhadap keberhasilan siswa dalam mambaca dan menulis. Orang tua juga dapat berperan sebagai bagian dari pembaca yang membantu pemahaman membaca putra-putrinya. Alternatif lain untuk mengajak orang tua berpartisipasi adalah dengan meminta mereka membacakan buku di dalam kelas secara bergiliran. Tujuan ini adalah selain orang tua merasa terlibat dalam program literasi, para siswa akan merasa didukung oleh orang tuanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar