1.
Menurut Joni, T.R (1993:3), pembelajaran
terpadu merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa, baik
secara individual maupun kelompok, aktif mencari, menggali, dan menemukan
konsep serta prinsip keilmuan secara holistik, bermakna, dan otentik.
2.
Menurut Hadisubroto (2000:9),
pembelajaran terpadu adalah pembelajaran yang diawali dengan suatu pokok
bahasan atau tema tertentu yang dikaitkan dengan pokok bahasan lain, konsep
tertentu dengan konsep lain, yang dilakukan secara spontan atau direncanakan,
baik dalam satu bidang studi atau lebih, dengan beragam pengalaman belajar
anak, maka pembelajaran lebih bermakna.
3.
Menurut Ujang Sukandi, dkk (2001:3),
pengajaran terpadu pada dasarnya dimaksudkan sebagai kegiatan mengajar dengan
memadukan materi beberapa mata pelajaran dalam satu tema.
Pembelajaran terpadu
sebagai suatu konsep dapat dikatakan sebagai suatu pendekatan belajar mengajar
yang melibatkan beberapa bidang studi untuk memberikan pengalaman bermakna pada
peserta didik. Dikatakan bermakna karena dalam pengajaran terpadu, anak akan
memahami konsep-konsep yang mereka pelajari itu melalui pengamatan langsung dan
menghubungkannya dengan konsep lain yang mereka pahami.
Pembelajaran terpadu
akan terjadi jika kejadian yang wajar atau eksplorasi suatu topik merupakan
inti dalam pengembangan kurikulum. Dengan berperan secara aktif di dalam
eksplorasi tersebut, siswa akan mempelajari materi ajar dan proses belajar
beberapa bidang studi dalam waktu yang bersamaan.
Pemacu dalam
pelaksanaan pembelajaran terpadu adalah melalui eksplorasi topik. Dalam
eksplorasi topik maka diangkatlah suatu tema tertentu. Kegiatan pembelajaran
berlangsung di seputar tema kemudian baru membahas masalah konsep-konsep pokok
yang terkait dengan tema.
Prinsip
Dasar Pembelajaran Terpadu
Pembelajaran terpadu
memiliki satu tema aktual, dekat dengan dunia siswa, dan ada kaitannya dengan
kehidupan sehari-hari. Tema ini menmenjadi alat pemersatu dari beragam dari
beberapa materi pelajaran. Pengajaran terpadu perlu materi beberapa mata
pelajaran yang mungkin dan saling terjadi. Dengan demikian, materi-materi yang
dipilih dapat mengungkapkan tema secara bermakna. Pengajaran terpadu tidak
boleh bertentangan dengan tujuan kurikulum yang berlaku, tetapi sebaliknya pembelajaran
terpadu harus mendukung pencapaian tujuan pembelajaran yang termuat dalam
kurikulum. Materi pembelajaran yang dapat dipadukan dalam satu tema perlu
mempertimbangkan karakteristik siswa, seperti minat, bakat, kemampuan,
kebutuhan, dan pengetaahuan awal. Materi pelajaran yang dipadukan tidak perlu
terlalu dipaksakan. Artinya, materi yang tidak mungkin dipadukan tidak usah
dipadukan.
Prinsip-prinsip
pembelajaran tepadu:
a)
Prinsip penggalian tema
Prinsip
penggalian merupakan prinsip utama/fokus dalam pembelajaran terpadu. Artinya,
tema-tema yang saling tumpang tindih dan ada keterkaitan menjadi target utama
dalam pembelajaran. Syarat dalam penggalian tema:
1. Tema
hendaknya tidak terlalu luas
2. Tema
harus bermakna
3. Tema
harus disesuaikan dengan perkembangan psikologis anak
4. Tema
dikembangkan harus mewadahi sebagian besar minat anak
5. Tema
yang dipilih hendaknya mempertimbangkan peristiwa otentik yang terjadi dalam
rentang waktu belajar.
6. Tema
yang dipilih hendaknya mempertimbangkan kurikulum yang berlaku
7. Tema
yang dipilih hendaknya juga
mempertimbangkan ketersediaan sumber pengajaran
b)
Prinsip pengelolaan pembelajaran
Pengelolaan
pembelajaran dapat optimal jika guru mampu menempatkan dirinya dalam
keseluruhan proses. Artinya, guru harus mampu menempatkan diri sebagai
fasilitator dan mediator dalam proses pembelajaran. Dalam pengelolaan
pembelajaran guru hendaknya berlaku sebagai:
1. Guru
jangan menjadi pelaku utama yang mendominasi pembicaraan dalam proses belajar
mengajar.
2. Pemberian
tanggung jawab individu dan kelompok harus jelas dalam setiap tugas yang
menuntut adanya kerja sama kelompok.
3. Guru
perlu mengakomodasi terhadap ide-ide yang terkadang sama sekali tidak
terpikirkan dalam perencanaan.
c)
Prinsip evaluasi
Evaluasi
menjadi fokus dalam setiap kegiatan. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui hasil
hasil yang ingin dicapai.langkah-langkah positif melakukan evaluasi:
1. Memberi
kesempatan pada siswa untuk melakukan evaluasi diri di samping bentuk evaluasi
lainnya.
2. Guru
perlu mengajak siswa untuk mengevaluasi perolehan belajar yang telah dicapai
d)
Prinsip reaksi
Dampak
pengiring yang penting bagi perilaku secara sadr belum tersentuh oleh guru dalam
kegiatan belajar mengajar. Guru dituntut mampu merencanakan dan melaksanakan
pembelajaran tercapai tujuan pembelajaran secara tuntas. Guru harus bereaksi
terhadap aksi siswa dalam semua peristiwa srta tidak mengarahkan aspek yang
sempit melainkan menjadi suatu kesatuan yang utuh dan bermakna.
Arti
Penting Pembelajaran Terpadu
Alasan yang mendasari
pentingnya pembelajaran terpadu:
a)
Dunia anak adalah dunia nyata
Tingkat
perkembangan mental anak selalu dimulai dengan berpikir secara nyata. Dalam kehidupan
sehari-hari, mereka tidak melihat suatu mata pelajaran berdiri sendiri. Tetapi
sebagai obyek yang didalamnya memuat sejumlah konsep atau materi mata
pelajaran.
b)
Proses pemahaman anak terhadap suaru
konsep dalam peristiwa/obyek lebih terorganisir.
Proses
pemahaman anak terhadap konsep bergantung pada pengetahuan yang telah dimiliki
sebelumnya. Setiap anak akan membangun sendiri pemahamannya. Guru dan orang tua
hanya menjadi fasilitator untuk mempermudah sehingga proses belajar berjalan
dengan baik.
c)
Pembelajaran akan lebih bermakna
Pembelajaran
akan lebih bermakna jika pelajaran yang sudah dipelajari siswa dapat
dimanfaatkan untuk mempelajari materi berikutnya.
d)
Memberi peluang siswa untuk mengembankan
kemampuan diri
Pengajaran
terpadu memberi kesempatan pada siswa untuk mengembangkan tiga ranah sasaran
pendidikan secara bersamaan yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
e)
Memperkuat kemampuan yang diperoleh
Kemampuan
yang diperoleh dari satu mata pelajaran dapat memperkuat mata pelajaran lain.
f)
Efisiensi waktu
Guru
dapat lebih menghemat waktu dalam menyusun persiapan mengajar.
Kelebihan pembelajaran
terpadu, menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1996):
1.
Pengalaman dan kegiatan belajar anak
relevan dengan tingkat perkembangannya.
2.
Kegiatan yang dipilih sesuai dengan
minat dan kebutuhan siswa.
3.
Kegiatan belajar bermakna bagi anak dan
hasilnya tahan lama.
4.
Keterampilan berpikir anak berkembang.
5.
Kegiatan belajar bersifat pragmatis
sesuai lingkungan anak.
6.
Keteraampilan sosial anak dapat
berkembang.
7.
Pembelajaran terpadu menyajikan beberapa
keterampilan dalam proses pembelajaran.
8.
Bersifat luwes, yaitu memberikan hasil
yang dapat berkembang sesuai minat dan kebutuhan anak.
The Emperor Casino | Shootercasino
BalasHapusThe Emperor Casino · Casino Name · Casino 메리트 카지노 고객센터 Website · Contact · Casino Contact · Casino Website 카지노사이트 · Reviews and Ratings. Rating: 4.6 · 6 votes 제왕카지노